Di masa pandemi ini, bukanlah hal yang sulit untuk
menemukan kegiatan seminar online bahkan courses
online gratis dari berbagi platform ternama dan kampus dunia. Dari instagram,
WhatsApp, Twitter hingga Facebook, info kegiatan yang kerap disebut Webinar ini
ramai sekali dibagikan para penggunanya. Fleksibilitas waktu selama menjalani
bekerja dan belajar di rumah, turut menjadi alasan dibuatnya kegiatan ini, sembari
menjadi wadah untuk meningkatkan produktivitas. Ada pula yang menyelenggarakan
kegiatan ini sebagai wadah untuk menyalurkan donasi bagi masyarakat yang
terdampak COVID-19, sungguh mulia.
Nilai yang kita bawa melalui Personal Branding yang menjadikan diri kita ingin dikenal seperti apa oleh orang lain bisa muncul dari pengalaman pribadi, proses dan kejadian yang dialami saat ini, ataupun tujuan atau hasil yang ingin kita capai nantinya.
Kesempatan tidak hadir dua kali, begitu katanya. Sehingga
aku juga mengikuti kegiatan bermanfaat ini yang digagas oleh orang-orang baik
di luar sana. Bahasan dan diskusi yang menarik bagiku, course online yang berkaitan dengan bidang akademikku atau hanya
keingintahuanku terhadap sesuatu, pembicara yang ingin kukenali lebih jauh, dan
sekadar mengisi waktu luang, menjadi ”why”-ku
mengikuti kegiatan Webinar dan mengambil berbagai course online.
Pada tulisan kali ini, aku ingin membagikan pelajaran
yang kudapat dan pandanganku dari mengikuti salah satu course online di platform kursus online ternama di Indonesia untuk meningkatkan technical dan soft skills
yakni tentang...
Personal
Branding
Personal Branding bukanlah istilah yang asing lagi bagi
kita. Namun, sudahkah kita tahu sebenarnya Personal Branding itu seperti apa? Jangan-jangan
yang kita ketahui tentang Personal Branding selama ini hanya asumsi saja.
Personal Branding merupakan cara mengomunikasikan citra diri
seorang individu. Tujuan dari Personal Branding itu sendiri adalah untuk
menonjolkan kemampuan dan keunikan yang dimiliki oleh diri. Seiring dengan
perkembangan zaman dan persaingan yang semakin tinggi, Personal Branding turut
memegang peranan penting bagi individu untuk berkompetisi dalam banyak bidang. Hal
ini menjadi salah satu alasan orang-orang berlomba-lomba untuk membangun citra
diri yang baik.
Ibarat dua mata pisau, urgensi Personal Branding di dunia
yang semakin kompetitif ini tidak hanya memberikan sisi terang namun juga
beresiko menimbulkan sisi gelapnya jika Personal Branding itu memalsukan siapa
sebenarnya diri kita.
Sisi gelap Personal Branding sangat berpeluang terjadi
jika tujuan yang ingin kita capai
dari Personal Branding itu salah. Sisi gelap ini terjadi karena niat dan nilai
yang kita ingin tonjolkan melalui Personal Branding tidak tepat dan kuat.
Personal Branding tidak bermaksud memaksa diri kita untuk
menjadi orang lain. Personal Branding bukan pula menekan diri untuk terlihat
sempurna. Ketika kita melakukan Personal Branding, ada nilai atau value yang
kita ingin bagikan sehingga menjadi nilai positif untuk diri kita.
Alih-alih menonjolkan kemampuan dan keunikan yang
positif, ketika value yang dibawa adalah semata-mata untuk terkenal dan
terlihat keren tapi tanpa disadari kita tidak tahu sebenarnya apa dan mengapa
kita melakukan hal tersebut, Personal Branding tidak akan memberikan manfaat
yang sebenarnya.
Lalu bagaimana caranya kita bisa terhindar dari sisi
gelap Personal Branding?
Personal Branding seharusnya sejalan dengan siapa diri
kita sebenarnya dalam kehidupan nyata. Agar Personal Branding tidak salah arah,
kita perlu mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
Nilai apa yang ingin kita sampaikan melalui Personal
Branding?
Mengapa kita harus melakukan Personal Branding?
Bagaimana cara melakukan Personal Branding?
adalah beberapa
pertanyaan mendasar sekaligus pondasi yang kuat menuju arah yang tepat dari Personal
Branding.
Nilai yang kita bawa melalui Personal Branding yang menjadikan diri kita ingin dikenal seperti apa oleh orang lain bisa muncul dari pengalaman pribadi, proses dan kejadian yang dialami saat ini, ataupun tujuan atau hasil yang ingin kita capai nantinya.
Menjadi diri sendiri adalah hal yang terpenting. Mempelajari
hal yang baru untuk meningkatkan kemampuan tidaklah salah selama tidak
menghilangkan jati diri. Hal yang perlu disadari adalah:
Tidak ada orang yang biasa saja. Semua orang memiliki
keunikannya masing-masing, hanya saja kita belum menemukannya.
Itulah sebabnya, mengenal Personal Branding perlu
mengenali diri sendiri.
Kira-kira seperti itu pondasi dan konsep sederhana dari
Personal Branding. Cara dan media dalam Personal Branding tergantung dari apa
keunikan dan nilai yang ingin kita bawa. Banyak sekali wadah Personal Branding,
selain melalui CV dan LinkedIn, yang memberikan dampak dan kebermanfaatan tidak
hanya untuk diri sendiri. Kekonsistenan juga merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan Personal Branding.
Course
yang
disampaikan oleh Bryan Gunawan, seorang Communication and Leadership Coach, banyak memberikan insight terkait Personal Branding dari teori hingga practical things. Aku pribadi hanya
menuliskan yang menurutku menjadi tiang dalam melakukan Personal Branding, agar
tak salah arah dan sebagai bentuk refleksi diri sendiri.
Mengikuti course ini
turut memberikan pertanyaan kembali kepada diriku sendiri.
Apa
manfaat yang ingin aku berikan kepada orang lain dengan Personal Branding?
Ingin
dikenang seperti apa aku nanti jika aku sudah tak lagi di dunia ini.
Tetaplah
menjadi diri sendiri, mengembangkan diri untuk menjadi "The best version of our ownself” bukan semata karena gengsi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus